IKHTIARNUSANTARA.COM, BURANGA –Musrenbang RPJMD 2025–2030 dan ekspose 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara (Butur) bukan sekadar panggung seremoni. Ini adalah panggilan untuk membuktikan bahwa “Berubah untuk Sejahtera” bukan hanya slogan, tapi komitmen yang harus dijahit dalam tindakan nyata.
Aula Bappeda pada 24 Juli 2025 menjadi saksi awal perjalanan kepemimpinan Afirudin-Rahman. Namun perjalanan tak akan berarti tanpa gerak bersama. Masyarakat, ASN, hingga jajaran OPD harus berpadu, bukan berlomba mencari posisi, melainkan memikul harapan.
Karena keberhasilan RPJMD bukan terletak pada naskah rapi yang dibacakan, tapi pada keberanian membuat terobosan, menembus sekat politik, dan membangun Buton Utara dengan hati serta kompetensi.
Mantan Ketua HIPMA-KULBAR, Muhamad Amang berharap, kegiatan tidak hanya seremonial belaka. Namun dengan harapan menjadi bagian salah satu langkah yang tidak terpisahkan dari semangat kolektif masyarakat dalam bahu membahu membangun daerah tercinta.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini merupakan penjabaran Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Butur dalam menjalankan pemerintahan kedepan.
“Kami berharap semua stakeholder Pemerintah Daerah dapat menangkap dan menjabarkan dalam bentuk program yang konkret. Sebab sebaik apapun Visi dan Misi Kepala Daerah jika OPD atau lembaga teknis tidak kreatif untuk melakukan terobosan yang konstruktif dan tidak mampu membuat Inovasi dalam membuat program, maka tentunya apa yang menjadi harapan Bupati dengan tagline Berubah untuk Sejahtera, Pemerintahan “AMAN” hanya akan menjadi Pemanis kalimat tanpa arti apa-apa,” ujarnya.
Menurutnya, secara politik apa yang menjadi Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati merupakan janji Kepala Daerah yang harus ditunaikan, sebab masyarakat telah memberikan amanah atau legitimasi secara Konstitusi untuk memimpin pemerintahan Buton Utara selama lima tahun kedepan.
“Sebagai masukan dan saran kepada Kekuasaan hari ini. Bahwa memang benar dalam setiap perhelatan Pilkada menang dan kalah merupakan hal yang pasti dan tidak terhindarkan. Maka tentu ada namanya konsuekensi politik. Siapa kawan dan siapa lawan. Olehnya itu, kami mengingatkan agar tidak terlalu terlena dan berlarut dalam pusaran perbedaan politik. Tetapi lebih memfokuskan diri pada pencapaian Visi dan Misi yang merupakan janji politik di masyarakat. Sebab berkaca pada pemerintahan pemerintahan sebelumnya setelah kekuasaan dipegang terkadang tujuan utama atau kepentingan umum dipinggirkan hanya karena mempertimbangkan kepentingan politik dan kelompok,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sukses dan tidaknya pemerintahan hari ini, tercapai dan tidak tercapainya Visi dan Misi Bupati yang di evaluasi oleh masyarakat secara umum, bukan Tim Sukses atau Tim pemenangan, tetapi lebih pada Bupati dan Wakil Bupati itu sendiri.
“Takutnya ada bahasa bahwa pemerintahan saat ini tak ada bedanya dengan pemerintahan sebelumnya. Sebab yang tertanam dalam benak masyarakat Afirudin- Rahman akan membawa Perubahan Untuk Buton Utara,” paparnya.
Untuk itu, Ia menitip pesan, sebagai anak daerah, mari menempatkan tugas dan tanggung jawab kepada pegawai atau perakat daerah sesuai kompetensi dan keahliannya masing-masing dalam membantu kinerja Bupati dan Wakail Bupati pada pemerintahan hari ini.
Karena mewujudkan pemerintahan yang good governance seperti yang di harapkan tidak bisa dilakukan dengan pendekatan hubungan emosional dan atau kawan politik. Tetapi dibutuhkan SDM yang punya Kompetensi, Integritas dan Profesional dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Jika perlu di uji orang-orang yang ditugaskan agar mampu mendatangkan anggaran dari pusat atau sekurang-kurangnya PAD yang ia hasilkan. Kalau tidak sebaiknya dievaluasi dan diganti agar tidak menjadi beban hambatan dalam mewujudkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati.
“Sampai detik ini secara pribadi melihat Afirudin- Rahman, saya masih berkeyakinan beliau-beliau Insya Allah dapat mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat Buton Utara,” ungkapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk mengawal pemerintahan ini dengan semangat Gotong Royong. Sebagaimana dengan kekuatan semangat Gotong Royong masyarakatlah daerah ini dapat memekarkan, tumbuh subur perjuangan. (**)