IKHTIARNUSANTARA.COM, BURANGA –Pembayaran pajak kendaraan dinas plat merah maupun umum masih rendah di Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu diungkapkan Kepala Samsat Butur Askar saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Juli 2023.
Menurut Askar, hal itu kemungkinan masyarakat kesulitan menjangkau tempat pembayaran pajak dan minimnya sosialisasi. Olehnya itu, ia akan melakukan sosialisasi dan peluncuran Samsat Mandiri dalam waktu dekat.
“Saya harus lakukan sosialisasi di enam kecamatan. Kambowa, Bonegunu, Kulisusu Barat, Kulisusu Utara, Wakorumba Utara dan Kulisusu. Karena obiek wajib pajak ada di setiap kecamatan. Juli ini ada tim datang, persiapan Samsat Mandiri, nantinya pelayanan tidak butuh lama lagi,” ungkapnya.
Askar menjelaskan, sesuai data yang dimiliki per 23 Juni 2023, jumlah kendaraan pribadi di Butur sebanyak 8058 unit, umum 28 unit dan kendaraan dinas plat merah 614 unit.
“Kendaraan pribadi sebanyak 8058, yang telat bayar 4693 unit, hidup pajak 3365 unit, persentase bayar pajak 41,76 persen. Kendaraan dinas sebanyak 614 unit, yang telat bayar pajak 408 unit, hidup pajak 206, persentase bayar pajak 33,55 persen. Kendaraan umum 28 unit, telat bayar pajak 24 unit, hidup pajak 4 unit, persentase bayar pajak 14,29 persen, dan kode luar wilayah sebanyak 171 unit, telat bayar pajak 135 unit, hidup pajak 36 unit dan presentase bayar pajak 21,05 persen,” jelasnya.
Olehnya itu, ia berharap enam bulan kedepan presentase pembayaran pajak dapat terealisasi dan mengimbau kepada masyarakat agar membayar pajak kendaraan tepat waktu.
“Pajak kendaraan di Butur masihi minim, kurang dari setengah, baru sekitar 30 persen dari jumlah kendaraan secara umum. Saya berharap kepada masyarakat Buton Utara punya kesadaran membayar pajak tepat waktu. Kebetulan saat ini masih ada proses pemutihan sampai 31 Juli 2023, berdasarkan SK Gubernur No 268, masyarakat bisa memanfaatkan untuk meringankan pembayaran,” tandasnya. (Wan)