IKHTIARNUSANTARA,COM, BURANGA – Partai Golkar Kabupaten Buton Utara (Butur) dalam waktu dekat menurunkan Lembaga survei Poltracking Indonesia untuk melakukan survei Bakal Calon Bupati Butur. Sesuai rencana, survei itu akan dilakukan pada 16 April 2024.
Ketua DPD II Partai Golkar Butur, Sujono mengatakan, rencana survei yang dilakukan Poltracking Indonesia itu terungkap dalam acara silaturahmi dan pengarahan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Sabtu 6 April 2024.
“Kesimpulannya itu kita akan turunkan survei 3 kali. Survei pertama tanggal 16 April, kedua bulan Mei, dan ketiga sekira bulan Agustus,” ungkap Sujono di kediamannya, Senin 8 April 2024.
Menurut Sujono, pada survei pertama ini, seluruh Bacabup Butur yang berhasil dijaring Partai Golkar akan disurvei. Hasil survei ini kemudian akan menghasilkan satu atau dua nama Bacabup Butur.
“Survei kedua itu melihat hasil yang keluar dari hasil survei pertama. Survei ketiga sudah dengan pasangan calon,” kata Sujono.
Sujono menambahkan, pada survei pertama ini, Poltracking Indonesia kemungkinan akan mengambil sampel 450 responden yang tersebar di seluruh Kabupaten Butur. Jumlah itu diperkirakan sudah bisa mewakili seluruh golongan sehingga bisa menghasilan survei yang kredibel.
“Kita harapkan hasil survei ini kredibel. Sehingga pasangan calon yang kita usung sesuai harapan masyarakat dan pengurus Partai Golkar,” tambahnya.
Sujono menegaskan, biaya survei tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Bacabup Butur yang diusung Partai Golkar. Biaya itu sudah mendapat persetujuan dari DPP Partai Golkar.
“Jadi yang ditanggung calon itu hanya survei dan saksi. Selebihnya tidak ada. Mahar-mahar politik sudah tidak ada. Kalau ada yang main-main dengan mahar politik itu akan dilaporkan ke DPP. DPP nanti akan memberikan sanksi kepada kader yang terlibat,” tandasnya.
Sujono berharap, seluruh Bacabup Butur yang dijaring Partai Golkar agar intens melakukan sosialisasi. Hal itu bisa dilakukan dengan pemasangan baliho dan publikasi melalui media. “Supaya hasil survei bagus, yah harus sosialisasi. Bisa pemasangan baliho atau publikasi melalui media,” tuturnya. (Rls)