IKHTIARNUSANTARA.COM, BURANGA –Hingga pertengahan 2025, Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) masih belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD) ataupun Bank Darah yang aktif. Kondisi ini memaksa masyarakat harus mencari darah ke luar daerah saat situasi darurat, dengan konsekuensi biaya dan waktu yang tidak kecil.
Wakil Bupati Butur, Rahman, mengakui kondisi tersebut dan menyatakan bahwa Pemda saat ini tengah berupaya mengaktifkan bank darah ataupun Unit Transfusi Darah (UTD). “Sudah koordinasi dengan PMI Sultra, mereka siap membackup full untuk pelatihan, pengurusan yang berkaitan secara administrasi yang dibutuhkan,” ujarnya, saat ditemui Selasa (3/6).
Menurut Rahman, gedung sudah tersedia, namun ia ingin memastikan kesiapan fasilitas penyimpanan, alat pengetesan, serta petugas khusus yang terlatih. “Ini yang saya mau pastikan, dalam waktu dekat ini,” jelasnya. Rahman menargetkan UTD/bank darah bisa segera beroperasi secara penuh.
Sembari menunggu UTD ataupun Bank Darah aktif, lanjut Rahman, Pemda juga sedang mendorong kerja sama resmi antara RSUD Butur dan PMI Sultra. Tujuannya adalah menghapus skema pembelian darah oleh masyarakat yang selama ini terjadi di PMI Provinsi.
Saat ini, masyarakat kerap harus membayar darah terlebih dahulu, lalu mengklaim ke BPJS. Skema ini dinilai menyulitkan warga. “Orang sudah sakit, mau cari uang lagi untuk membeli darah. Harusnya tidak usah,” tegasnya.
Lewat kerja sama yang dibangun, lanjut Rahman, rumah sakit akan membayar PMI sesuai jumlah kantong darah yang keluar, tanpa melibatkan masyarakat secara langsung.
Dengan aktifnya bank darah nanti, Pemda Butur berharap pelayanan kesehatan dapat lebih maksimal dan memenuhi standar. “Kalau bank darah sudah aktif, pelayanan masyarakat itu sudah maksimal. Ketika membutuhkan darah, tidak lagi ke luar daerah,” harap Rahman.
Ia menegaskan komitmen Pemda Butur dalam mewujudkan layanan ini dalam waktu dekat. “Saya pastikan (pelayanan darah) ini bisa aktif. Intinya pemerintah daerah serius, dan segera untuk dilakukan,” tandasnya. (*)