IKHTIARNUSANTARA.COM, KENDARI –Kegiatan festival Kande-kandea yang merupakan kegiatan nasional yang lolos kurasi kharisma event nusantara (KEN), dijadwalkan bakal digelar akhir bulan April 2023 ini. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari yaitu pada 27 hingga 29 April 2023 di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Buteng, Rahayu Yoseph Paulus saat dikonfirmasi menjelaskan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini ialah menjaga tradisi leluhur yang telah terlaksana sejak ratusan tahun lalu yang silam.
Lebih lanjut dia menguraikan, tradisi Kande-kandea merupakan pesta rakyat tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat Tolandona untuk menyambut dan merayakan kemenangan para kesatria yang bertugas menjaga keutuhan wilayah Kesultanan Buton.
Para kesatria tersebut mendapat pelayanan khusus dari Kesultanan berupa makan dengan cara unik yang dinamakan Kande Tompa ala kesatria Buton yaitu dengan di suapi oleh para putri Keraton, “Dalam tradisi, yang sampai saat masih terpelihara dengan baik sampai sekarang, di mana masyarakat memberikan sebahagian dari apa yang mereka peroleh sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT,” katanya.
“Semula even ini bertujuan untuk menyambut dan merayakan kemenangan ksatria yang bertugas menjaga keutuhan wilayah kesultanan Buton, yang kemudian menjadi even tahunan perayaan para perantau masyarakat Buton Tengah yang pulang kampung ke daerahnya sebagai ajang silaturahmi dan pencarian jodoh,” sambungnya.
Kemudian, tambah dia kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur atas kehadirat Allah SWT kepada masyarakat Tolandona khususnya, dan Kepada masyarakat Buton Tengah pada umumnya, melalui penyajian aneka macam tradisional Khas Buton Tengah.
Diperkenalkan sekitar tahun 1597 pada saat kepemimpinan Sultan Buton Ke-IV , Dayanu Ihksanuddin dan Imam Masjid Agung Keraton Sangia yi Wambulu, Pesta Rakyat Kande-kandea dikemas sesuai dengan nilai ajaran Islam yang dilaksanakan sekitar seminggu setelah Idul Fitri sebagai ajang silatuhrahmi atau halal bilhalal antara perangkat kerajaan, perangkat masjid dan masyarakat.
Untuk kegiatan utama pada festival Kande-kandea ini yakni, pembinaan jiwa kesatria meliputi kegiatan dan lomba seperti tari perang (Mangaru), bela diri tradisional (Manca), renang, selam, lari, lempar, dayung, perahu layar, dan panjat pinang.
“Pembinaan jiwa kesatria ini sangat diperlukan oleh masyarakat Tolandona yang memiliki posisi sebagai pengawal pintu terakhir keutuhan Kerajaan Kesultanan Buton pada masa itu,” pungkas Rahayu. (Adv/JS)