IKHTIARNUSANTARA.COM, WAKATOBI –Puskesmas Tomia, Kabupaten Wakatobi, Selawesi Tenggara, di tuding kekurangan banyak obat yang dibutuhkan para pasien. Karena itu, Dinas Kesehatan diharapkan dapat menyediakan obat obatan murah dan berkualitas.
Menanggapi hal itu, salah satu petugas pengelola obat di Puskesmas tersebut yang tidak mau disebut namanya saat dikonfirmasi awak media mengungkapkan, sistem pengadaan obat di Puskesmas dilakukan secara tertulis melalui lembar permintaan obat yang ditujukan ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan untuk mengamprah kebutuhan obat dan alkes setiap bulan.
“Dinas Kesehatan memberikan obat sesuai dengan jenis obat yang tersedia didalam Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi, kebutuhan obat setiap bulannya tersedia,” ujarnya.
Ia menuturkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan kemarin menjadi pelajaran pihaknya untuk meningkatkan pelayanan dan lebih berkomitmen dalam perekrutan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Dengan adanya aksi ini, menjadi pembelajaran berharga bagi kami, untuk meningkatkan pelayanan dan lebih berkomitmen lagi dalam menerima tenaga sukarela agar kedepannya lebih baik lagi,” ungkapanya.
Ia menambahkan, sebagai penanggung jawab Farmasi UPTD Puskesmas Tomia menyampaikan sekali lagi bahwa, mekanisme pengadaan obat di seluruh Puskesmas dilakukan melalui permintaan secara tertulis yang ditujukan ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Wakatobi untuk mengamprah kebutuhan obat dan alkes setiap bulannya.
“Banyak msayarakat awam yang mengira bahwa obat-obatan yang ada di Puskemas berasal dari pengadaan Puskesmas sendiri. Sistem pengadaan obat diseluruh Puskesmas di Wakatobi adalah dari Dinas Kesehatan. Jadi jika di Dinas kosong, maka di Puskesmas juga akan kosong. Tentunya pasien akan dirujuk membeli obat diluar untuk melengkapi terapinya,” tandasnya. (B)
Reporter : Rawi